500 Ribu Sisa Kuota PPPK Guru 2021, MENPAN RB: 2022 Kita Buka Lagi

Pada rekrutmen CPNS 2020 mendatang, pemerintah telah memastikan kebutuhan ASN akan difokuskan pada seleksi PPPK.

Hal itu dipertegas Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo.

Terlebih terdapat kuota PPPK Guru 2021 hampir 500 ribu belum terpenuhi.

Tjahjo berkata kalau formasi PPPK Guru 2021 sejatinya dibuka buat 1 juta formasi.

Akan tetapi setelah melewati proses seleksi, Cuma terdapat 507.848 formasi guru PPPK.

“Oleh karena itu, pada tahun 2022 sisa formasinya akan dibuka kembali untuk diusulkan oleh pemerintah daerah,” terangnya.

Nanti, kuota tersebut bakal diseriusi dengan usulan formasi PPPK 2022.

Memang sepengamatan Menpan RB, terdapat banyak kekurangan serta poin untuk dievaluasi dari panitia seleksi nasional.

“Panselnas Seleksi Guru ASN PPPK 2021 akan melakukan evaluasi dan pemetaan hasil-hasil tersebut secara nasional,” ucap Tjahjo.

Salah satu aspek penting dalam rangkaian jadwal tes PPPK Guru 2021, lokasi ujian PPPK Guru 2021, dan pengumuman PPPK Guru 2021, adalah pengerjaan soal kompetensi teknis.

“Secara umum, Panselnas juga telah mengamati dan mencermati kondisi riil di lapangan khususnya kesulitan-kesulitan peserta lansia dalam pengerjaan soal-soal kompetensi teknis,” kata Tjahjo dalam keterangan pers pada Senin, 20 Agustus 2021.

Telah diketahui bersama, Seleksi Kompetensi I buat PPPK Guru sudah rampung pada tanggal 13 hingga 17 September 2021.

Tes susulan pun sudah diselenggarakan pada 18 September 2021.

Berkenaan dengan nilai, Tjahjo menyatakan kalau nilai seleksi kompetensi teknis pasca ujian masih bagian dari nilai murni.

Sejak awal, pemerintah telah menerapkan kebijakan afirmasi berupa penambahan nilai untuk beberapa kriteria pelamar PPPK Guru 2021.

Salah satu kriteria yang menerima afirmasi tersebut adalah tenaga guru honorer yang meningkatkan kesejahteraan gaji PPPK 2021.

Namun nasib guru honorer masih juga terkatung-katung di linimasa media sosial kita.

“Perlu disampaikan, bahwa Nilai Seleksi Kompetensi Teknis yang tertera pada layer computer peserta setelah selesai tes adalah nilai murni yang didapatkan masing-masing peserta,” papar Tjahjo.

Tapi nilai murni tersebut belum mempertimbangkan akumulasi dari nilai afirmasi.

“Pada saat pengolahan hasil tersebut, nilai tambahan tersebut akan diintegrasikan atau ditambahkan dengan nilai murni yang didapat peserta,” pungkas Tjahjo Kumolo

Sumber:Pikiran-rakyat