Tautan Situs Dewasa Ditemukan di Dalam Buku Pelajaran Sosiologi SMA
Tautan Situs Dewasa Ditemukan di Dalam Buku Pelajaran Sosiologi SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan ada perubahan tautan atau link yang tercantum pada buku mata pelajaran Sosiologi untuk kelas XII SMA dari edisi awal yang dinilai oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Diketahui, buku mata pelajaran tersebut sempat memicu polemik karena memuat link yang mengarahkan pada situs komik dewasa berbahasa Mandarin.
"Terkait link, itu adalah buku lama, yang ketika penilaian link masih benar. Tapi seiring jalannya waktu, link berubah," kata Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud Maman Fathurrahman dilansir dari CNNIndonesia.com, Kamis (11/2).
Diketahui, buku mata pelajaran tersebut sempat memicu polemik karena memuat link yang mengarahkan pada situs komik dewasa berbahasa Mandarin.
"Terkait link, itu adalah buku lama, yang ketika penilaian link masih benar. Tapi seiring jalannya waktu, link berubah," kata Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud Maman Fathurrahman dilansir dari CNNIndonesia.com, Kamis (11/2).
Ia menjelaskan setiap buku mata pelajaran yang dipakai di sekolah dan dibeli melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) harus melewati proses penilaian dan dinyatakan layak oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Merujuk pada Peraturan Mendikbud No. 8 Tahun 2016 tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan, buku tidak boleh mengandung unsur dewasa (parn09rafi), paham ekstremlsme, radlkalisme, kekerasan, SARA, bias gender dan nilai penyimpangan lainnya.
Setelah mendapati laporan soal link situs berkonten dewasa di Jawa Barat, Maman menyebut perlu ada revisi dari penulis atau penerbit agar tidak melanggar ketentuan perundang-undangan.
Hal serupa, katanya, juga berlaku pada insiden sosok 'Ganjar yang malas salat' pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas III SD yang kemudian dikaitkan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Maman mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan dan pengawasan terhadap buku pelajaran yang menuai polemik karena mencantumkan nama yang serupa dengan pejabat sehingga diduga bermuatan politik.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Jawa Barat telah menarik buku yang memuat link situs dewasa dari perpustakaan sekolah. Kepala Disdik Jabar Dedi Supandi mengatakan pihaknya telah melayangkan surat ke Kementerian Komunikasi dan Informatika agar memblokir situs tersebut.
Sementara Gubernur Jateng Ganjar sempat mengaku kaget terkait sosok 'Ganjar' di buku sekolah yang diterbitkan Tiga Serangkai dari Solo, Jawa Tengah, itu.
Kecolongan
Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru menilai kasus-kasus ini membuktikan Kemendikbud lalai dalam mengawasi konten buku di sekolah yang berpotensi membahayakan pendidikan dan moral bangsa.
"Kemdikbud lagi-lagi kecolongan mengenai konten buku yang semestinya bersih dari unsur permusuhan, SARA, radikalisme, konten p0*n0grafi dan konten-konten yang membahayakan pendidikan," kata Koordinator P2G Satriwan Salim dalam keterangannya.
Meskipun Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sudah bersikap terkait buku yang memuat situs dewasa, Satriwan menduga buku yang sama sudah tersebut dan digunakan siswa di daerah lain karena buku juga dijual secara bebas.
Untuk itu, ia meminta Kemendikbud mengupayakan pengawasan buku sekolah di daerah dengan seluruh dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota. Kepala sekolah juga disarankan agar lebih peka dan selektif memilih buku yang akan digunakan siswa.
"Peristiwa seperti ini sebenarnya sudah beberapa kali terjadi, yaitu fakta bahwa dalam buku pelajaran siswa/ guru terdapat konten yang tidak mendidik sama sekali, bahkan merusak pendidikan anak bangsa," ucap Satriwan.
"[Dan] Hingga sekarang Mas Nadiem belum merespons kasus ini, berbeda perlakuannya dengan kasus jilbab di Padang yang responsnya sangat sigap. Padahal konten p0r*0grafi seperti di buku pelajaran jelas-jelas akan merusak pendidikan dan moral anak bangsa," tambah dia.
Post a Comment for "Tautan Situs Dewasa Ditemukan di Dalam Buku Pelajaran Sosiologi SMA"