Puluhan tenaga honor damkar dan Satpol PP Pemkab Barru menggelar aksi di depan kantor bupati Barru, Kamis, 14 November. Mereka menuntut kenaikan honor.
Selama ini, kata salah seorang tenaga honor, mereka hanya menerima honor Rp500 ribu per bulan. “Ini terlalu rendah, karena itu kami berharap ada kenaikan,” katanya.
Mereka langsung ditemui Plt Sekkab Barru, Abustan. Di depan puluhan tenaga honor Damkar dan Satpol PP, mantan Kadis Pendidikan ini menjanjikan akan melaporkan tuntutan tenaga honor ini ke Bupati Barru.
Aksi penyampaian tuntutan petugas honorer Dinas Damkar dan Satpol PP di kantor Pemkab Barru tersebut berujung ricuh dengan pimpinan Damkar dan Satpol PP. Kericuhan terjadi antara petugas Damkar dan Satpol PP dengan pimpinannya, Fadly R Pawae.
Keributan antar anak buah dan pimpinan ini terjadi usai aspirasi tersampaikan ke Penjabat Sekda Barru, Dr Abustan. Mulanya, Penjabat Sekda Barru, Dr Abustan menemui para petugas dan mendengar aspirasi mereka.
Penyampaian aspirasi berlangsung aman dan diterima dengan baik oleh Abustan.
Tak lama setelah itu, atau pada saat Abustan sudah kembali ke ruang kerjanya, tiba-tiba PltKadis Damkar dan Satpol PP Barru, Fadly R Pawae muncul.
Fadly yang turun dari mobil dinas berjalan dengan gegas menuju anak buahnya yang masih sedang berkumpul di halaman kantor Bupati Barru. Petugas Damkar dan Satpol PP sontak diminta langsung apel.
Dengan raut wajah murung, Fadly memarahi seluruh anak buahnya itu lantaran aksi yang mereka lakukan.
"Bikin malu. Terus terang saya kecewa dengan kalian semua," kata Fadly dengan nada tinggi.
Dengan raut wajah murung, Fadly memarahi seluruh anak buahnya itu lantaran aksi yang mereka lakukan.
"Bikin malu. Terus terang saya kecewa dengan kalian semua," kata Fadly dengan nada tinggi.
"Tidak boleh begitu pak," teriak petugas.
Emosi dari kedua pihak akhirnya tak terkontrol dan kericuhan langsung terjadi seketika.
Fadly dikata-katai oleh anak buahnya hingga memilih mundur.
Anak buah dan pimpinan nyaris baku pukul, dan terus saling bersitegang.
Beruntung saat emosi mereka memuncak, sebagian petugas lain melerai, hingga akhirnya suasana ricuh reda.
Sementara pihak petugas honorer membubarkan diri dan membawa pulang sembilan mobil damkar yang diparkir di halaman kantor tersebut.
"Utamanya gaji bulanan pak, dari beberapa daerah, kita di Barru terendah, hanya lima ratus ribu (sebulan)," kata Abdullah, salah satu anggota Damkar mewakili aspirasi rekan - rekannya.
Lanjut dia, untuk biaya makan minum bagi petugas selama ini tak ditanggung.
"Utamanya gaji bulanan pak, dari beberapa daerah, kita di Barru terendah, hanya lima ratus ribu (sebulan)," kata Abdullah, salah satu anggota Damkar mewakili aspirasi rekan - rekannya.
Lanjut dia, untuk biaya makan minum bagi petugas selama ini tak ditanggung.
"Padahal kita hampir tiap hari turun lapangan bekerja. Mana lagi kalau ada selang Damkar rusak, kadang kita juga dimarahi - marahi sama warga yang alami musibah kebakaran," keluh Abdullah, disambut teriakan aspirasi oleh para rekan petugas lain.
Video kericuhan tersebut bisa anda saksikan berikut ini, sumber: Tribunnews.com,
Post a Comment for "Honorer Unjuk Rasa Digaji Rp500rb/bulan, Nyaris Keroyok Kadis Damkar dan Satpol PP Karena Tidak Terima Dimarahi Pimpinan "