Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Tak Kunjung Diangkat Jadi ASN, Alih Profesi Honorer Jadi Jutawan Dari Bertanam Melon

Tak Kunjung Diangkat Jadi ASN, Alih Profesi Honorer Jadi Jutawan Dari Bertanam Melon
Aktivitas Fatikul Munir setiap hari lebih banyak ia habiskan di lahan green house. Warga Kutorejo Mojokerto ini secara telaten memeriksa tanaman melon miliknya.

Fatikul awalnya adalah seorang tenaga honorer di Dinas Pendidikan kabupaten Mojokerto. Jenuh dengan aktivitas harian yang itu-itu saja, serta tak kunjung diangkat menjadi ASN, Fatikul memilih meninggalkan pekerjaannya itu.

Berbekal tabungan yang dimilikinya, Fatikul akhirnya memilih menjadi petani melon dengan lahan green house. Memanfaatkan pekarangan kosong seluas 600 meter persegi yang disewanya di desa Sentonorejo, kecamatan Trowulan, Fatikul menanam buah melon jenis Sakata Glamour sejak satu tahun lalu.

Menurut Fatikul metode pertanian modern bisa menghasilkan buah melon kualitas premium dengan rasa manis dan renyah. Selain buahnya bisa berbuah bagus, dengan metode green house, tanaman melon terhindar dari serangan hama dan hujan.

Sistem pertanian green house ini memang perlu biaya lebih mahal di awalnya. Karena membutuhkan plastik ultraviolet sebagai atap dan bambu untuk penyangga.

Namun keuntungan yang didapat juga lebih besar, jika dibandingkan dengan lahan sawah atau hamparan. Dua bulan sekali Fatikul memanen buah melon sebanyak lebih dari 2 ton dengan keuntungan mencapai 30 juta rupiah.

Sedangkan dalam satu tahun ia bisa panen empat hingga lima kali. Meninggalkan profesi tenaga honorer menjadi keputusan tepat yang diambil Fatikul. Kini ia telah menjadi jutawan berkat keuletan dan ketelatenannya itu.

Media sosial beberapa waktu lalu sempat diramaikan dengan headline gaji guru honorer yang lebih rendah dari upah seorang ART. Masih banyak guru honorer yang mendapat upah hanya sekitar Rp 150 hingga Rp 300 ribu dengan beban kerja yang sangat berat.

Dengan upah sekecil itu, bagaimana para guru honorer ini bisa memenuhi kebutuhan dan merasakan hidup sejahtera. Hal tersebut tentu saja menjadi PR bagi pemerintah dan satuan pendidikan agar bisa lebih memperhatikan kesejahteraan guru.

Pasalnya, guru menjadi ujung tombak pendidikan yang akan mendidik anak bangsa menjadi pribadi yang cerdas sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap negara. Oleh karena itu, guru juga harus mendapatkan apresiasi yang setimpal. (reference:kompas.tv)

Post a Comment for "Tak Kunjung Diangkat Jadi ASN, Alih Profesi Honorer Jadi Jutawan Dari Bertanam Melon"