DPR Desak Pemerintah Percepat Pengumuman Seleksi Guru P3K

Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih mendesak pemerintah untuk mempercepat pengumuman kelulusan guru dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tahun 2021.

“Setelah ada perbaikan dalam skema penilaian terkait dengan afirmasi tambahan berdasarkan lama bekerja guru harus segera diumumkan,” kata Fikri dilansir dari media Beritasatu, Minggu 3 Oktober.

Fikri mengatakan, sebelumnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengumumkan penundaan tersebut dalam rapat kerja dengan Komisi x (23/9/2021) lalu.

Fikri menyebutkan, penundaan tersebut merupakan aspirasi dari forum guru untuk memasukkan afirmasi tambahan berdasarkan lama kerja guru dalam penilaian kelulusan peserta seleksi P3K.

Pengumuman tersebut juga tertuang dalam surat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 5363/B/GT.01.00/2021 tentang penundaan hasil seleksi kompetensi I guru ASN-PPPK tahun 2021. Dalam surat tersebut tercantum bahwa pengumuman Hasil Seleksi Kompetensi 1 Guru P3K yang semula dijadwalkan tanggal 24 September 2021 ditunda sampai pengumuman lebih lanjut.

Menurut Fikri, sebaiknya penundaan kelulusan P3K guru tidak terlalu lama dan diberi jadwal yang jelas. “Ini terkait nasib orang banyak, jangan sampai orang menunggu dalam ketidakpastian dan harap-harap cemas,” ujar politisi PKS ini.

Selanjutnya, Fikri juga meminta Kemendikbudristek agar tidak mengurangi kuota guru yang lolos seleksi P3K. “Sebelumnya diumumkan oleh Mendikbudristek yang lolos 97.000 guru, maka dengan revisi penilaian melalui afirmasi tambahan harusnya yang lolos bertambah, bukan malah berkurang,” tegasnya.

Menurutnya, hal itu juga akan menjawab kekhawatiran baru dari forum guru bahwa penundaan pengumuman kelulusan P3K akan merubah nama-nama yang lolos seleksi, dari yang awalnya lulus menjadi tidak lulus. “Saya mendesak, revisi seharusnya malah menambah jumlah guru yang lulus,” ucap Fikri.

Sebelumnya, pemberlakuan ketentuan baru terkait afirmasi tambahan dalam bobot penilaian bagi seleksi P3K bertujuan agar seleksi lebih berkeadilan. Terutama bagi mereka yang sudah lama mengabdi sebagai guru honorer di sekolah.

“Tidak fair rasanya mengadu saing antara guru-guru zaman old dengan pendatang baru dalam mengerjakan soal-soal kompetensi, karenanya perlu ditambahkan bobot lain,” ucapnya. (Sumber: BeritaSatu.com)