Kemendikbudristek Mengajak Seluruh Peserta Berperan Aktif dalam Pertemuan Kedua EdWG G20
Melalui pemilihan tempat perhelatan di Jawa Barat, Kemendikbudristek ingin mengajak para peserta merefleksikan filosofi masyarakat Sunda yang sangat relevan dengan semangat gotong royong, yaitu Sabilulungan untuk mencapai tujuan bersama, serta berperan aktif di dalam pertemuan tersebut.
Chair of G20 Education of Working Group (EdWG) 2022, Iwan Syahril mengatakan, “Gotong royong merupakan semangat yang terus diusung dalam setiap langkah strategis maupun implementasi hasil pertemuan EdWG G20. Demikian pula pada dunia pendidikan secara umum, gotong royong menjadi kunci pemulihan.”
Semangat tersebut sangat sesuai dengan filosofi masyarakat Pasundan, Sabilulungan. Sabilulungan adalah kearifan lokal yang lebih dari sekadar mengedepankan perilaku gotong royong, melainkan juga silih asah, silih asih, silih asuh, dan silih wawangi, mengesampingkan perbedaan untuk mencapai tujuan besar bagi kepentingan bersama. Nilai luhur yang melekat di masyarakat ini menjadi salah satu alasan pemilihan kota Bandung.
Untuk diketahui, silih asah mengandung makna saling menajamkan pikiran dan berbagi informasi. Silih asih berarti saling mengasihi, silih asuh adalah saling membimbing, dan silih wawangi dapat diartikan sebagai saling memberikan dukungan.
“Sejalan dengan keempat nilai tersebut, dalam pertemuan kedua EdWG G20 yang berlangsung mulai hari ini, kami berharap seluruh peserta pertemuan aktif mengambil bagian dengan saling menyampaikan pemikiran-pemikiran guna menciptakan pendidikan berkualitas dan menyediakan aksesnya bagi semua kalangan, dengan semangat gotong royong,” tegas Iwan.
Semangat Sabilulungan atau gotong royong dalam pertemuan G20 EdWG diharapkan dapat mendorong munculnya kebijakan, inovasi, dan inspirasi yang bermanfaat bagi kepentingan nasional maupun global.
Post a Comment for "Kemendikbudristek Mengajak Seluruh Peserta Berperan Aktif dalam Pertemuan Kedua EdWG G20"