Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Pedagogik adalah Kekuatan Utama Seorang Guru

Pedagogik adalah Kekuatan Utama Seorang Guru
Pemerintah sedang berjuang mengatasi penyebaran virus corona atau Covid-19. Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah melakukan segala aktivitas dari rumah baik itu beribadah, bekerja, sampai belajar pun harus dari rumah. Kebijakan tersebut berdampak besar bagi dunia pendidikan, karena mengharuskan siswa belajar di rumah dengan metode daring atau online.

Sebagai seorang yang kesehariannya berkecimpung dengan pembelajaran, ini adalah tantangan yang tidak mudah bagi saya. Banyak halangan yang membuat saya tidak dapat menerapkan pembelajaran secara online. Salah satunya adalah sarana untuk siswa belajar di rumah.

Walaupun tinggal di perkotaan, tapi harus saya akui tidak semua siswa memiliki smartphone atau laptop. Kalaupun mereka punya, maka masalah lain timbul yaitu biaya untuk membeli kuota internet.

Ditengah rasa kuatir memastikan para siswa tetap bisa belajar, saya teringat dengan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Benar, itu adalah kemampuan Pedagogik. Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.

Sejatinya kekuatan seorang guru adalah kemampuan pedagogik. “Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya”, atau secara umum, kompetensi pedagogik adalah “kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik”.

Pada awal penerapan kebijakan belajar di rumah, terus terang saya sedikit terintimidasi dengan gaya belajar dari rekan-rekan guru yang lain. Bagaimana tidak, dihalaman facebook saya dipenuhi dengan status rekan-rekan guru yang dengan percaya diri menggunakan media-media online untuk belajar. 

Media online tersebut antara lain: facebook, whatsapp, google form, rumah belajar, ruang guru, zoom, membuat video di youtube bahkan ada yang membuat aplikasi pembelajaran sendiri. Luar biasa. Tapi kembali lagi pada judul artikel ini “Pedagogik adalah kekuatan utama seorang Guru”. Mempunyai keterampilan IT bagi seorang guru memang baik, tapi ketika tidak diimbangi dengan kemampuan mengelola pembelajaran maka semuanya akan sia-sia.

Saya mencoba mengaplikasikan kemampuan pedagogik dengan beberapa kegiatan berikut ini:

1.    Kemampuan pemahaman terhadap peserta didik

Sebagai guru, kita harus memahami karakteristik dari peserta didik. Walaupun sudah mempunyai data awal mengenai karakteristik peserta didik sebelum adanya wabah covid-19, saya perlu memastikan ketersedian sarana yang dapat digunakan siswa belajar di rumah. Mulailah saya mendata siswa yang memiliki smarthphone dan kuota internet, yang hanya memiliki smartphone tapi tidak punya kuota internet, yang hanya memiliki handphone biasa, dan yang tidak memiliki handphone sama sekali. Dengan data-data tersebut, yang kemudian menjadi landasan untuk merancang pembelajaran.

2.    Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran

Di tahap ini, saya merancang pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan antara lain:

a.     Bagi siswa yang memiliki smarthphone dan kuota internet, dilaksanakan pembelajaran full online. Media yang digunakan antara lain: whatsapp, google form,google classroom, rumah belajar, dan quizizz.

b.    Bagi siswa yang hanya memiliki smartphone tapi tidak punya kuota internet dan siswa yang hanya memiliki handphone biasa, dilaksanakan dengan cara sms atau telepon langsung mengenai materi dan tugas yang harus dikerjakan.

c.     Bagi siswa yang tidak memiliki handphone sama sekali, saya harus mengunjungi langsung ke rumah dengan membawa materi dan tugas yang harus dikerjakan. Saat kunjungan, tentu memperhatikan protokoler yang sudah ditetapkan pemerintah atau fisikal distancing.

d.    Ternyata ada juga siswa yang memiliki smartphone tapi hanya memiliki kuota untuk whatsapp saja. Ya pelaksanaan pembelajarannya via whatsapp.

3.    Evaluasi Hasil Belajar

Pada tahap ini, saya mengevaluasi hasil belajar siswa dengan beberapa cara berikut ini:

a.     Bagi siswa yang memiliki smarthphone dan kuota internet, penilaian  hasil belajar dengan menggunakan soal yang dibuat dengan google form dan quizizz.

b.    Bagi siswa yang hanya memiliki smartphone tapi tidak punya kuota internet dan siswa yang hanya memiliki handphone biasa, dilaksanakan dengan telepon langsung dengan metode wawancara.

c.     Bagi siswa yang tidak memiliki handphone sama sekali, saya harus mengunjungi langsung ke rumah, tentu dengan memperhatiakan protokoler yang sudah ditetapkan pemerintah atau fisikal distancing.

d.    Dan siswa yang memiliki smartphone tapi hanya memiliki kuota untuk whatsapp saja. Penilaian hasil belajar menggunakan whatsapp.

4.    Aktualisasi Diri

Saya harus akui, pada tahap inilah kebanggaan sebagai seorang pendidik dapat saya rasakan. Jerih lelah, semangat yang tak pernah padam, keikhlasan menunaikan tanggungjawab, semuanya akhirnya terbayarkan. Melihat dan merasakan bagaimana anak didik dapat mengaktulisasikan diri mereka sendiri. Beberapa aktualisasi diri siswa antara lain:

a.     Mampu membudayakan cinta belajar walaupun harus belajar dari rumah,

b.    Mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan kehidupan sehari-hari,

c.     Sikap kepedulian dan empati dengan orang-orang yang mengalami kesulitan, terlebih khusus yang merasakan dampak dari Covid-19,

d.    Sikap disiplin dan bertanggungjawab walaupun tidak bertatapan langsung dengan guru,

e.     Bersikap mandiri dan kreatif dalam pembelajaran

Pada akhirnya, kita tetap memiliki pekerjaan rumah yang besar. Memastikan siswa tetap mendapatkan pendidikan ditengah pandemi Covid-19 ini. Semoga kita dapat memaksimalkan kekuatan kita sebagai seorang guru yaitu Pedagogik untuk menjawab kebutuhan pendidikan sekaran ini. Memanfaatkan IT dalam pembelajaran memang baik tapi perlu kecerdasan untuk mengelola suatu pembelajaran yang bermakna bagi siswa. (Penulis:Riva Alvi Rona Rori)

Post a Comment for "Pedagogik adalah Kekuatan Utama Seorang Guru"